Kebijakan pemerintah terkait bisnis sosial menjadi topik hangat yang banyak diperbincangkan belakangan ini. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sosial dan lingkungan, banyak pihak berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar bagi bisnis sosial di Indonesia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kebijakan pemerintah terkait bisnis sosial merupakan salah satu langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Bisnis sosial memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekaligus,” ujar Airlangga.
Namun, di balik peluang yang ada, kebijakan pemerintah terkait bisnis sosial juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran dari para pelaku bisnis terkait dengan konsep bisnis sosial itu sendiri. Menurut Achmad Zaky, pendiri Tokopedia, “Banyak pelaku bisnis yang masih berpandangan bahwa bisnis sosial hanya tentang filantropi, padahal sebenarnya bisnis sosial juga harus tetap berorientasi pada profitabilitas agar bisa berkelanjutan.”
Selain itu, infrastruktur yang masih belum memadai dan birokrasi yang rumit juga menjadi hambatan bagi perkembangan bisnis sosial di Indonesia. Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, baru sekitar 10% dari total usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia yang terlibat dalam bisnis sosial.
Meskipun demikian, dengan adanya dukungan yang kuat dari pemerintah, peluang bagi bisnis sosial di Indonesia tetap terbuka lebar. “Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan bisnis sosial, seperti peluncuran program-program insentif dan bantuan keuangan bagi para pelaku bisnis sosial,” ungkap Airlangga.
Dengan begitu, para pelaku bisnis diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini dengan bijak dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Seiring dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sosial dan lingkungan, bisnis sosial diharapkan dapat menjadi sebuah solusi yang berkelanjutan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang ada.